Jembatan Menuju Empat Alam

Buku ini akan membuka tabir rahasia kedudukan seorang ibu yang begitu mulia dan juga bagaimana memaknai murkanya seorang ibu juga murkanya Allah SWT. Di samping itu, buku ini juga mengupas di mana bersemanyamnya pusaka kehidupan manusia. Dalam mencapai rida seorang ibu dibutuhkan kesucian hati, harus menjaga dan merawat hati ibu dengan kesabaran dan ketulus-ikhlasan dari anaknya. Penulis juga menyampaikan pesan jangan sampai kita durhaka kepada kedua orang tua sampai dibawa mati. Terakhir, buku ini membahas dua jembatan yang harus kita lewati lagi.
Penulis juga menyadari keterbatasan dalam mengurai dan mengupas bagaimana membaca hati seorang ibu, wajar apabila banyak kekurangan yang penulis sampaikan dalam memaknai berbakti. Jangan sampai kita diberi amanah tidak mampu dan bahkan tidak mengetahui ilmunya. Ini yang akan membawa kesengsaraan bagi anak-anaknya, baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat nanti. Seorang ibu masih menyimpan perasaan kecewa, marah, tersinggung bahkan tersakiti hatinya selama hidup bersama anak-anaknya, apalagi sampai dibawa mati.
Dalam suatu riwayat terdapat empat perintah yang langsung disampaikan ketika ruh akan ditiupkan ke janin dalam rahim seorang ibu. Perintah yang pertama, meyakini akan adanya dzat Yang Maha Kuasa serta para utusannya. Kedua, meyakini kepada kitab-kitab suci yang telah diturunkan serta hadisnya.
Ketiga, diperintahkan menyembah (salat) dan menunaikan zakat. Keempat, diperintahkan untuk berbakti kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan kepada kedua orang tua. Keempat perintah yang disampaikan ketika manusia masih dalam rahim harus disanggupi ketika nanti hidup di dunia. Pernahkah kita mengetahui perintah tersebut atau kita sebagai manusia telah menjalankan dan melaksanakan akan perintahNya. Dengan perantara seorang ibulah semua itu terjadi dalam alam rahim, ibupun yang mengandung mungkin tidak mengetahuinya kejadian dan proses pertama kali manusia berada dalam alam rahim